Jeju Beri Hibah Rp155,9 Miliar untuk Kelola Sampah Bontang

Jeju Beri Hibah Rp155,9 Miliar untuk Kelola Sampah Bontang

Grandpas Cellar Jeju Beri Hibah Rp155,9 Miliar untuk Kelola Sampah Bontang Pemerintah Kota Bontang kembali meneguhkan komitmennya dalam menjaga lingkungan berkelanjutan. Upaya ini mendapat pengakuan dari dunia internasional setelah Pemerintah Provinsi Jeju, Korea Selatan, menyalurkan hibah senilai USD 9,3 juta atau sekitar Rp155,9 miliar untuk pengembangan sistem pengolahan sampah terpadu di Bontang.

Bontang dipilih karena dinilai memiliki semangat tinggi dalam pengelolaan sampah serta kondisi geografis dan ekosistem yang mirip dengan Jeju dua dekade lalu.

BACA JUGA :di Sini


Jeju Beri Hibah Rp155,9 Miliar untuk Kelola Sampah Bontang Kolaborasi Internasional untuk Lingkungan Bersih dan Berkelanjutan

Hibah ini merupakan bagian dari program Official Development Assistance (ODA) yang menjadikan Bontang sebagai satu-satunya kota di Indonesia penerima bantuan tersebut. Bantuan tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, tetapi berupa pelatihan, pendampingan teknis, fasilitas biogas, dan sistem daur ulang terpadu.

Profesor dari Jeju National University, Bae Sung Kim, menyebut bahwa kondisi Bontang saat ini mengingatkan Jeju pada masa lalu.

“Kondisinya sama dengan Jeju sekitar 20 tahun lalu. Kami juga menghadapi persoalan volume sampah yang tinggi. Kami berharap kolaborasi ini bisa membantu penanganannya,” ujar Bae melalui penerjemah.

Kerja sama ini mencakup empat program utama. Pertama, pembangunan 30 rumah bersih di empat kelurahan: Api-Api, Gunung Elai, Bontang Baru, dan Bontang Lestari. Kedua, pembangunan fasilitas biodigester di lahan seluas 1,5 hektare di kawasan TPA Bontang Lestari.

Selain itu, Jeju juga mendukung pengembangan sistem daur ulang, termasuk pemilahan dan pengemasan sampah. Program sosialisasi dan kampanye hidup bersih serta pengelolaan sampah rumah tangga juga menjadi bagian dari inisiatif ini.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyambut hibah ini sebagai wujud kepercayaan global terhadap tata kelola daerahnya.

“Ini menjadi kebanggaan karena Bontang adalah daerah pertama di Indonesia yang menerima hibah dari Pemerintah Jeju. Kami optimistis program ini membawa manfaat besar bagi pengelolaan sampah di Bontang,” kata Neni saat gala dinner di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (3/11/2025) malam.

Hibah dari Jeju menjadi bentuk pengakuan terhadap transparansi dan tata kelola lingkungan Bontang yang dinilai baik. Kunjungan kali ini merupakan yang ketiga kalinya bagi tim KOICA Indonesia, Pemerintah Jeju, dan para ahli dari Korea setelah survei kelayakan pada 2024.

Mereka meninjau langsung proses pengelolaan sampah mulai dari bank sampah di tingkat RT, pengelolaan di Bontang Kuala, hingga fasilitas TPA Bontang Lestari.

Program ini juga sejalan dengan gerakan lokal “GESIT” (Gerakan Sampahku Tanggung Jawabku) yang sudah berjalan di tingkat komunitas.

“Kami ingin Bontang dikenal sebagai kota dengan tata kelola lingkungan berkelas dunia, bukan hanya kota industri,” tutup Neni.

BACA JUGA :di Sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *